Assalamualaikum WrWb.
Teman – teman Dbs kali
ini saya ingin bercerita nih tentang satu pengalaman yang membuat hatiku
bergetar –getar dan pengalaman ini belum lama ko’ jadi ya belum ekspired lah. Sory
ya sebelumnya kalau artikelnya panjang karena saya diprotes sama Dian Octaviani
karena Artikel saya bnyak yang pendek. He3x. semoga saja teman – teman juga
dapat menikmati cerita saya ini. Silakan disimak ya… J
Saat ini hanya ada 2
pilihan dalam kegiatan ku saat ini yaitu :
1.
Tetap berada disini mengikuti mos atau
2.
aku pergi ke bank dan mengambilkan uang
untuk kakek dan nenekku yang sedang sakit.
Hal ini menjadi sangat
membingungkan ketika seorang berkaata bahwa mos ini sebagai keresmian kami
dalam suatu anggota ekskul. Namun pertimbangan teruslah berjalan. Aku tak
mungkin meminta dispen terlebih dahulu nanti apa kata rekan yang lain.? Pasti
mereka akan iri karena aku sudah terlalu sering dispen pada ekskul ini.
Sehingga tanpa ragu lagi aku pun pergi ke bank untuk mengambil uang dan
berencana untuk menyerahkannya besok.
Sepulang dari bank ku
bertemu dengan ketua osis yang lama. Aku pun ditanyai banyak tentang apa yang
ku lakukan hingga tidak mengikuti MOS. Dengan jawaban ringan ku bergurau
sedikit lalu meninggalkannya. Karena tidak ikut mos aku pun keluar dari sekolah.
Lagi pula selama 2 kali bagi raport aku juga tidak di akui bahwa aku salah satu
anggota dari ekskul tersebut jadi ya sudah tiada rugi kan keluar.
Sabtu 14:25 pulang
sekolah. Namun kelas ku masih belum pulang, mengapa.? Karena ada perpindahan
jam setelah pulang sekolah yaitu Bahasa Jepang. Pada pelajaran ini kami diberi
hadiah meskipun tidak surprise v cukup membuat kami merasa senang. Terlebih
hadiah ini diberikan bertepatan dengan Ultah temanku yaitu Luthfi zain Fuadi
yang saat ini sudah 16 th. Sejam sebelum menerima hadiah aku ngecengin Dian
Octaviani. Ku ajak muter – muter kelas sekalian belajar bersama. Karena jujur
aku bingung belajar bahasa jepang kalau otodidak mending edit html ja deh.
He3x.
16:12 Ulangan harus
sudah selesai dan dikumpul kepada sensei. Kami pun serentak bubar meninggalkan
teras XII IPS 1 dan menuju kekelas kami. Disana kami bermain – main sejenak
sambil melihat anak – anak tari latihan.
17:26 latihan pun usai
dengan hasil yang sangat memuaskan. Aku dan Nurma lalu beranjak pulang menuju
Talangpadang namun sebelum itu saya pulang dahulu ke kosan dan nurma pun langsung menuju ke indomart
tempat biasa kami menunggu mobil bus.
Tepat pukul 17:45 mobil hunter datang begitu sejuk saya rasakan ketika
masuk kedala mobil itu. Yah meskipun mobil tersebut bukanlah mobil AC namun
udara didalam mobil tersebut sangat sejuk. Perjalanan pun kami rasakan sangat
damai kami bersenda gurau bersama dengan membahas facebook anak yang sedang
galau. Tawa kami biarkan terlepas begitu saja. Ketika sampai dipringsewu
tepatnya saya terkejut mobil ini berhenti lama sekali padahal saya rasa di situ
bukan lah termpat mobil ngeteam atau tempat yang berpenumpang. Aku pun menengok
keluar ternyata disekitar situ sedang ada sahut – sahutan yang sangat berarti,
ya itu adalah suara adzan. Hati pun
merasa tenang karena adzan memang begitu merdu terdengar di telinga. Suara yang
sedikit mendayu dan lembut membuat hati para pendengarnya nyaman.
Ketika adzan sudah
selesai berkumandang mobil pun kembali berjalan dengan santai dan saya rasa
ketenangan semakin teraasa. Disela perjalanan mobil berhenti kembali tepat di
depan masjid. Saya piker ada salah satu penumpang yang turun disitu. Namun apa
kenyataannya sang supir berkata : “ibu – ibu dan bapak – bapak saya mau
menunaikan solat dulu, silakan jika ada yang ingin solat juga. Saya pun
terkaget karena biasanya supir jarang ada yang seperti itu. Biasanya ni supir
hanya mengajak makan saja. Tapi berbeda dengan supir mobil hunter ini. Nama OK
pakai HUNTER yang artinya sendiri berburu. Kerenkan.? Namun Subhanaallah supirnya
masih ingat kepada sang penciptanya. Tentu saja hal ini sangat lur biasa teman
– teman dalam perjalananku. Saya pun beranjak dari mobil dan diikuti oleh Nurma
menuju ke masjid untuk menunaikan ibadah sholat. Disana dengan santai kami
semua sholat meniatkan hanya kepada allah SWT. Hingga solat usai kami pun
bergegas menuju ke tempat sepatu karena si supir hanya memakai sandal sehingga
dia langsung menuju ke mobilnya. Dan langsung menjalankan mobil. Saya yang
baru memakai sepatu sebelah langsung
lari dan memanggil om keneknya, “OM tunggu bentaaaaaaaaaaar”. Begitu teriakku.
Lalu disusul dengan Nurma yang berlari – lari kecil. Saya pun kembali dan
memakai sepatu serta mengambil tas dan jaket yang tadi sengaja saya tinggal.
Bergegas kami masuk kedalam mobil dan tak lupa mengucapkan terimakasih pada si
kenek karena memberikan kami kesempatan tuk naik mobil tersebut. Hhhmmmmmmmmmm
tak terbayang jika ditinggal. Sudah malam nyari bus… huft pasti menyebalkan.
He3x. tapi aku masih heran dengan mobil saya lalu bertanya pada nurma tentang
apasih yang dia rasakan naik mobil ini. ternyata pernyataannya sama dengan ku.
Kesimpulannya kami merasa nyaman dan tidak merasa bosan naik mobil itu meskipun
tak terasa ternyata kami sudah hampir 2 jam berada di mobil tersebut.
19:20 aku turun dari
mobil banyak sekali ojek – ojek yang menawarkan jasanya namun karena dekat dan
ingin menikmati suasana gemerlap lampu di Talangpadang aku pun memilih untuk
berjalan kaki saja. Ketika sampai ditengah – tengah pasar adzan isya pun
berkumandang. Saya pun berhenti dan
berfikir sejenak. Sang supir pun rela memberhentikan mobilnya lalu mencari
masjid untuk sholat. Jadi kenapa aku tidak.? Ku hampiri suara itu yang
kebetulan masjid tersebut tidak jauh dari posisi ku. Disana ku berkenalan
dengan orang yang solat disitu. Mungkin beliau juga heran mengapa aku sudah
isya masih berpakaian sekolah sudah begitu bawa tas besar pake jaket lagi. He3x
Style aku banget kalo sedang berpergian. J
Adzan pun selesai
berkumandang ku ambil air wudlu dan ikut solat berjamaah. Ketika masih berada
di roka’at pertama ku dengar suara dari arah jaket ku. Serentak hati ini
bergejolak tidak tenang. Tak pikir panjang lagi ku putuskan tuk membatalkan
solat dan membalikkan badan kearah tas dan jaketku. Ternyata benar dugaanku ada
anak kecil yang bermain – main dengan tas dan jaketku. Ketika ku membalikkan
badan dia langsung lari dan aku pun bertanya ada apa dek.? Dengan wajah
polosnya 2 anak perempuan itu menjawab permen ka’. Aku yang tidak mengerti apa
yang mereka maksud pun menghampiri jaket dan hanya membenarkanya. Dan segera
melanjutkan solat pada rokaat ke-2 nya. Ku coba tenangkan hatiku dengan
berfikir. “ jika ada yang hilang dari barangku mengkin itu bukan rezekiku”.
Sebenarnya jaket dan tas ku tidak berisi uang emas atau barang berharga
lainnya. Namun didalam tasku itu berisi Laptop yang selama 3 th ini selalu
menemaniku disaat apa pun aku dan itu yang sangat aku khawatirkan. Namun yah
semua kehendak Allah SWT.
Seusai ku tunaikan
ibadah sholat. Ku berdoa dan berpasrah kepada kuasa Allah SWT. Lalu beranjak
menuju tas dan jaketku untuk mengecek barang – barang yang ku bawa.
Alhamdulillah tidak ada satu barangpun yang hilang atau diambil oleh orang
lain. Aku pun merasa lega dan berterimakasih kepada Allah. Aku lalu beranjak dan
hendak pergi namun seorang bapak menghampiri dan bertanya – Tanya tentang
teguranku tadi lalu disusul seorang bapak yang lain yang ternyata bapak dari 2
anak yang memainkan jaket dan tasku.
“Dek
ada apa.? Apa ada yang hilang.? Ujar sang bapak
“Ogh
tidak ko’ pak adek tadi hanya memegang jaket saya” kataku dengan tersenyum J
“anak
cewe yang duduk berdua di situ menunjuk kea rah sudut.” Kata bapak
“
Iya pak” sahut ku
“Ogh
yang itu anak saya” kata bapak yang lain
“Emmmmmm
begitu” yasudah tidak apa pak saya pulang dulu”
“Iya
dek silaka mank mau kemana.?
“Kebun kelapa
pak. Saya permisi”
Berjalan ku menuju
sepatu ku yang sejak tadi menungguku di depan. Ketika ku periksa jaketku
ternyata ada 2 butir permen didalamnya. Aku bingung apakah ini punyaku.? Atau
ini yang dimasukkan oleh adek tadi.? Karena ragu aku masuk kembali dan berkata
kepada bapaknya.
Pak
ini saya menemukan permen didalam jaket tapi saya tidak tahu ini permensa
karena jaket saya tadinya kosong pak… ujar ku.
Wah
nak coba saya tanyakan dulu sama anak saya, dek tadi kamu maskkan permen ya
kedalam jaket kakaknya.? Tutur bapak kepada anaknya.
Iya
pak, kasian kakak” sahut si anak dengan polos
Mendengar
itu lagi – lagi ku elus dada ku Subhanallah sungguh besar kuasaMU hingga anak
kecil pun tergugah hatinya.
Si bapak pun memberikan permen yang sudah
diberikan padaku.
Seraya mengambil ku
ucapkan banyak terimakasih kepada si adek.
Sungguh banyak sekali
kejadian hari ini yang tak terduga terjadi padaku. Dalam pikiranku sekali lagi
ternyata Allah selalu berada disamping kita asal kita ingin berusaha teman
pasti Allah tidak akan membiarkan hambanya sia sia begitu saja.
So aim of this teks is.
Every thing did you do,
belive that certain any philosophy
waiting you.
All of hindrance is for
make you be more strong
Keep Smile Friend
hhhhhhmmmmmm
BalasHapus